Tunggu...Tunggu, jangan pergi, aku
belum siap untuk kehilanganmu... kau tahu karna aku tak pernah belajar untuk
itu,.. Hanya ini yang bisa aku lakukan, berlari sekuat tenaga berharap sampai
tepat waktu, semua karna kebodohanku, keterlambatanku menyadari kenyataan bahwa
perasaan itu juga ada untukmu, walaupun aku berusaha mengacuhkannya, tapi
perasaan itu tetap kuat, mafkan aku,,,aku tak ingin menyesal dengan
menyembunyikan perasaan ini sendiri, tunggu aku, jangan pergi dulu,,beri aku
kesempatan untuk mengungkapkannya,sedikit lagi sampai..tunggu aku.
Hosh...Hosh...
Dimana kau,
bagaimana aku mencarimu..kau tak terlihat dintara banyaknya orang – orang,
apakah kau sudah pergi meninggalkan aku...Oh..Tuhan..inilah menyesal dan aku
merasakannya.
Terisak..hanya itu
yang bisa aku lakukan sekarang, kau benar – benar meninggalkan aku, bagaimana
ini, kenapa rasanya sesakit ini, bahkan lebih sakit dari pada saat aku kehilangannya...tertunduk,
menangis diantara orang – orang yang berlalu lalang, tak ku pedulikan mereka
akan memandangku sebagai seorang aneh, yang kurasakan sekarang hanya sakit...
“ Aku tidak akan pergi sebelum kau datang, dan
aku akan tinggal ketika kau menahanku, sayang.”
Terkejut, aku
mengenali suara ini, ku dongakkan kepalaku, tiada kata yang bisa terucap, hanya
linangan airmata yang bisa menyampaikan apa yang aku maksud, Oh Tuhan, terima
kasih..dia masih disini, biarkan lah kunci cintanya yang akan membuka gembok
dihatiku, aku rela dia yang akan menjaga hatiku, aku percaya dan aku sangat
mencintainya...
“Aku menahanmu, jadi jangan pergi...”
0 komentar:
Posting Komentar